Sabtu, 10 September 2011

Mindset Orang Kaya


Mindset Orang Kaya
Ongky Hojanto

Orang yang melihat dan mengenal Evelyn Adams mungkin akan beranggapan 
bahwa ia merupakan orang yang paling beruntung di dunia. Semestinya memang 
demikian, karena Evelyn Adams pernah memenangkan lotere New Jersey 
sebanyak dua kali pada tahun 1985 dan 1986 sejumlah USD $5,4 juta.

Seluruh uang hasil dari kemenangannya habis sama sekali – sebagian besar habis 
di mesin jackpot Atlantic City. Ia pun kemudian harus hidup di sebuah trailer park
William “Bud” Post melakukan hal yang lebih lagi, bayangkan ia memenangkan 
lotere Pennsylvania sejumlah USD $16,2 juta atau setara dengan Rp162 miliar. 
Kemudian, ia investasikan di bisnis mobil dan restoran, 
setahun kemudian ia berhutang USD $1 juta dan dinyatakan bangkrut. 
Saat ini ia hidup dengan jaminan sosial pemerintah.
Sebaliknya, seorang pengusaha properti mengalami kemerosotan yang sedemikian 
parah sehingga ia harus menanggung hutang perusahaan sebesar USD $3,5 juta dan 
sebesar USD $900 juta untuk hutang pribadi di tahun 1990. Kemudian, kita akan 
mengenal orang ini sebagai salah satu pembicara, seminar, workshop. Saat itu, 
Anda dan saya jauh lebih kaya dari orang tersebut karena Anda dan saya tidaklah 
memiliki hutang sebesar itu.

Lima belas tahun kemudian, tepat di tahun 2005, majalah Forbes memasukkan 
nama orang ini ke dalam daftar 400 orang terkaya di Amerika. 
Ia bisa mengubah hutang sebesar USD $900 juta menjadi keuntungan bersih 
sebesar USD $2,7 miliar dalam waktu 15 tahun dan Anda mengenal namanya 
dengan sebutan Donald Trump. “Apa sebetulnya perbedaan dari Evelyn Adams, 
William “Bud” Post dan Donald Trump?”. “Yes, mentalitas atau pola pikir”.
“Kalau Anda ingin mengubah buahnya pertama Anda harus mengubah akarnya, 
kalau Anda ingin mengubah yang kelihatan pertama 
Anda harus mengubah yang tidak kelihatan dan kalau Anda ingin mengubah 
hasilnya Anda harus mengubah pola pikir atau Mindset Anda”.

Evelyn Adams dan William “Bud” Post tidak mengubah pola pikir mereka 
sehingga pola pikir yang lama akan menyeret mereka kepada tindakan-tindakan 
yang lama, padahal keadaan saat ini berbeda. Karena masih menggunakan 
tindakan-tindakan yang lama maka hasil yang lama tetap mereka dapatkan dan
 membuat keaadaan yang baru cepat berubah dan kembali kepada keadaan 
yang lama. Sebaliknya, Donald Trump memiliki pola pikir orang sukses karena 
ia pernah sukses sebelumnya. Dan ini terpancar kepada tindakan-tindakannya dan 
hasil yang mereka dapatkan akan segera berubah.

Sebagai Trainer Indonesia dan Motivator Indonesia, saya sering di tanya
 cara untuk berubah. Jawaban saya pertama kali harus merubah mindset
Akan saya jelaskan pada tulisan berikutnya.

(Diambil dari buku best seller Financial Revolution in Action 
karya Tung Desem Waringin dan Ongky Hojanto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...